Pancur Batu |
Sidang terdakwa FH alias Peker salah satu terduga komplotan pelemparan
Bom Molotov kerumah wartawan di Pancur Batu yang dijadwalkan pada 29 Oktober
2024 pukul 12.00 wib tiba tiba ditunda. Sidang tersebut dikabarkan banyak menjadi
perhatian warga Pancur Batu.
Sejumlah warga Pancur Batu mulai berdatangan ingin melihat
jalannya sidang salah satu terdakwa yang diduga terlibat dalam aksi pelemparan
bom molotov kerumah wartawan pada akhir bulan Desember 2023 yang lalu. Menurut
informasi peran terdakwa yang disidangkan ini diduga hanyalah menjemput dua
orang Eksekutor ke
Simpang Pemda dan merakit bom molotov atas dasar perintah Fs alias Daus.
Namun anehnya, sejumlah warga yang sudah lama menunggu tiba tiba
kecewa karena mendapatkan informasi bahwa sidang ditunda.
“Sebelum pukul 12.00 wib saya bersama beberapa warga sudah sampai
disini, sidang kabarnya dimulai pukul 12.00
wib, kami relakan waktu kami untuk menungu sampai pukul 14.00 wib tapi tidak
juga dimulai persidangan, lalu tiba tiba kami dapat kabar bahwa sidang ditunda,
kan kesal kami.sidang itu ditunda karena salah satu majelis tidak hadir karena
mendampingi istrinya yang sedang operasi. Mendengar itu saya bersama beberapa
warga pun sangat kecewa terhadap penundaan sidang tersebut, berapa banyak terdakwa
dan korban yang sidangnya ditunda karna Majelis itu mendampingi istrinya
operasi,” ungkap warga yang datang ke lokasi persidangan sembari bertanya tanya.
Tak hanya itu, warga juga sangat menyesalkan pihak terkait yang
tidak memberikan informasi secara cepat akan penundaan sidang pada saat hari
ini, warga yang mengaku kecewa pun mengaku akan menunggu pengadilan ini sampai
tutupdan minta majelis agar terdakwa tetap disidangkan.
“Bagaimanya persidangan ini, kenapa tiba tiba ditunda, bagaimana
terdakwa yang majelisnya sama dengan pekara ini apa semua ditunda, dari tadi
saya perhatikan tidak ada yang ditunda persidangannya karena tidak hadirnya
majelis itu, tapi ini setelah kami menunggu lama malahan dikatakan ditunda, seharusnya
kalau menurut saya, seharusnya ada penunjukan majelis penganti jika memang
majelis yang ditetapkan tidak bisa hadir atau berhalangan,” kesalnya
Lain halnya dengan korban yang meminta supaya terdakwa dapat
memberikan keterangan dalam persidangan secara jujur tanpa ada bujuk rayu dan
pengaruh dari pihak mana pun untuk yang diduga mencoba untuk menjelek jelekan
dirinya saat dipersidangan.
“Saya berharap kepada terdakwa supaya memberikan keterangan dengan sejujur
jujurnya dan sesuai dengan yang diketahuinya, jangan mencoba mengarang cerita yang
dia sendiri tidak tau fakta dan kejadian yang sebenarnya. maka dari itu kami
bersama sejumlah warga pun akan terus memantau jalannya persidangan agar tidak
ada pihak yang mencoba menungganginya. karena memang dari awal kami sudah
mencium dugaan aroma akan ada nya pihak pihak yang diduga ingin menjelek
jelekan saya, perlu saya ingatkan dan tegaskan kehadiran kami disini sebagai pelapor
dan korban,” tegasnya
Korban juga menyebutkan bahwa rumahnya dua kali dibakar dengan bom
molotov kejadian pada bulan Februari 2020, dua hari kemudian kaca mobilnya
dilempar oleh orang suruhan yang tidak suka pada dirinya dan pelemparan dengan
bom molotov kedua kalinya pada akhir bulan Desember 2024.
“Dari ketiga kejadian itu, cuma satu yang terungkap kejadian di
akhir tahun 2024 kemaren ini lah yang aturannya disidangkan hari inisalah satu
terdakwanya. saya sudah dengar langsung dari Majelis bahwa sidang ditunda
karena salah satu majelis berhalangan hadir karena mendampingi istrinya yang
operasi, kami doakan supaya istri Majelis yang di operasi diberikan kelancaran
serta kesehatan dan Majelis tersebut dapat kembali berktifitas,” ungkapnya.
Jaksa Penuntut Umum Ade Meinari Barus saat di konfirmasi di
Pengadilan Negeri Lubuk Pakam membernarkan bahwa sidang ditunda.
“Sidang ditunda, karena salah satu Mejelis tidak hadir, informasinya istrinya
sedang operasi,” sebutnya.