![]() |
Foto Ilustrasi |
Medan |
Berita tentang adanya dugaan oknum brimob yang diduga
mengancam dan mengajak duel seorang oknum pengacara di Medan memberikan
klarifikasi dan penjelasan melalui sebuah media online
Brigpol FS, seorang anggota Brimob, yang sempat dituduh
mengamuk dan mengancam pemilik rumah, akhirnya muncul memberikan klarifikasi
pada Sabtu (9/11/2024) terkait insiden yang melibatkan dirinya, pacarnya, SP,
dan seorang pria bernama AM. Kasus ini sempat membuat heboh karena tuduhan yang
menyebutkan adanya ancaman dan ajakan duel, namun penjelasan terbaru
memperjelas bahwa peristiwa tersebut jauh dari dugaan sebelumnya.
Pada malam tersebut, Brigpol FS dan pacarnya, SP, awalnya
sedang menikmati waktu bersama di sebuah kafe. Namun, suasana berubah ketika FS
merasa cemburu setelah melihat komunikasi pribadi di media sosial TikTok antara
SP dan AM.
SP, yang merasa ingin meredakan ketegangan, akhirnya
memutuskan untuk menghubungi Am, seorang teman yang diharapkan bisa membantu
menjelaskan keadaan kepada FS. "Bang, tolong telpon dulu Fs, aku mau
jelasin semuanya," kata SP kepada AM, berharap bisa meredakan situasi yang
semakin memanas.
Namun, ketegangan itu justru semakin memuncak setelah SP
menghubungi AM untuk meminta bantuannya. "Bang, aku gini, ribut sama Bang Fs
gara-gara video yang abang kirim itu, jadi telpon dulu Bang Fs, saya bilang
kepada AM melalui telepon,"ujar SP menirukan pembicarannya dengan Adika
saat dikonfirmasi wartawan.
Menurutnya, tak lama setelah itu, FS memutuskan untuk pulang
ke rumah. SP yang merasa cemas, dijemput AM untuk berbicara lebih lanjut dengan
AM. Mereka menuju KFC di Jalan Mongonsidi agar bisa berdiskusi dengan tenang.
Meski merasa tidak nyaman dengan situasi tersebut, SP mengikuti
AM ke KFC. Di sana, meskipun perbincangan berlangsung cukup lama, tidak ada
solusi yang memadai untuk meredakan ketegangan antara SP dan FS.
AM kemudian mengajukan ajakan untuk menginap di Hotel Danau
Toba dengan harapan agar SP bisa menenangkan diri. Namun, SPmerasa tidak nyaman
dengan ajakan tersebut dan menolak dengan tegas. "Enggak Bang, aku pulang
aja ke kosku," ujarnya lagi menirukan perbincangan mereka. AM tetap
bersikeras dan menyarankan agar mereka menginap untuk menghindari stres lebih
lanjut.
Perjalanan yang Mengarah ke Ketakutan
Namun menurut SP, AM, yang tetap bersikukuh untuk membawa SP
ke tempat lain, terus mengabaikan penolakan SP. "Kita mau ke mana,
Bang?" tanya SP dengan cemas. AM menjawab samar, "Nggak apa-apa dek,
kita jalan-jalan dulu."
Keputusan AM untuk membawa SP ke tempat yang tidak dia kenal
membuat SP semakin merasa terjebak. Ternyata, AM membawanya ke rumahnya di
kawasan Jalan Setiabudi. SP, yang merasa tidak aman, terus meminta untuk
diantar pulang, tetapi permintaannya diabaikan. "Janganlah Bang, antarlah
aku pulang," pinta SP dengan nada cemas. Namun, AM mengabaikan
permintaannya.
Begitu sampai di rumah AM, situasi menjadi semakin buruk. AM
mengunci pintu rumah dan menolak memberi izin bagi SP untuk keluar. Dalam
keadaan cemas dan terperangkap, SP mulai merasa takut dan terisolasi. "Aku
nggak bisa keluar, Bang. Tolong aku," kata SP kepada AM yang menurutnya
dia saat itu dalam keadaan panik. Ia merasa tidak bisa melawan dan tidak tahu
harus berbuat apa.
Dalam kepanikan itu, SP kemudian mengirim pesan kepada
pacarnya, Brigpol FS, yang ia harapkan bisa membantunya keluar dari situasi
tersebut. "Aku sudah di rumah AM, Bang. Tolong datang," tulis SP
melalui WhatsApp, memberitahukan lokasi tepatnya.
Tunggu Pintu Dibuka
Brigpol FS, yang segera menerima pesan tersebut, langsung
menuju rumah AM. Sesampainya di lokasi, FS menunggu di luar rumah untuk
memastikan SP bisa keluar dengan aman. Sementara itu, SP terus berusaha meminta
izin kepada Am untuk keluar, tetapi pintu rumah tetap tidak dibuka. "Bang,
tolong buka pintunya, aku mau pulang," ujar SP dengan suara gemetar.
Setelah sekitar setengah jam menunggu, AM akhirnya membuka
pintu sedikit, memungkinkan SP untuk keluar. Namun, ketika SP keluar dari
rumah, FS dan Am tidak sempat bertemu muka. "Tolonglah bukakan pintunya,
Bang, daripada ribut," kata SP, berharap agar pintu dibuka. AM hanya
membuka pintu sekitar 50 cm, dan SP langsung bergegas keluar menuju FS yang
menunggu di luar rumah.
Keduanya langsung menuju pulang dengan perasaan lega,
meskipun SP masih merasa takut. "Makasih Bang Fs, aku takut sekali,"
ujar SP saat akhirnya berada di dalam mobil FS.
Kontroversi dan Tuduhan Mengancam.
Namun, peristiwa ini menjadi kontroversial setelah pemberitaan yang
menyebutkan bahwa Brigpol FS mengamuk dan mengajak duel pemilik rumah. AM, yang
juga seorang advokat dan pemilik rumah, mengklaim bahwa ia merasa terancam
dengan kedatangan Brigpol FS. AM bahkan menyebut bahwa FS berkata menantang
duel dan menunjukkan sikap agresif. "Dia datang dengan marah-marah,
menantang saya duel," kata AM dalam salah satu wawancara pemberitaan media
online di Medan.
SP dengan tegas membantah tuduhan tersebut. Dalam sebuah wawancara, ia
mengungkapkan bahwa semua pemberitaan yang menyebutkan bahwa FS mengancam atau
mengajak duel adalah salah. “Fs datang hanya untuk menolong saya. Itu tidak
benar jika dikatakan dia mengancam atau mengajak duel. Saya sangat takut saat
itu, dan dia datang tepat waktu untuk menyelamatkan saya,” jelas SP, dengan
suara yang masih terdengar gemetar.
Tanggapan dari pihak Brimob juga pun muncul. Danki 4 Yon B Satbrimob Polda
Sumut, Tahi Hutagalung, yang menjadi atasan Brigpol FS, mengungkapkan bahwa
pihaknya akan segera melakukan pemeriksaan lebih lanjut terkait insiden ini.
“Kami akan melakukan
koordinasi dengan pihak terkait untuk mencari keterangan lebih lanjut dan
memastikan kebenaran dari berita ini,” kata Danki Brimob.