Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Ternyata Disuruh Datang, Wanita Yang Diduga Kekasih Oknum Brimob Bantah Adanya Pengancaman Terhadap Oknum Pengacara

Senin, 11 November 2024 | November 11, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2024-11-11T13:02:53Z
Foto Ilustrasi

Medan |


Berita tentang adanya dugaan oknum brimob yang diduga mengancam dan mengajak duel seorang oknum pengacara di Medan memberikan klarifikasi dan penjelasan melalui sebuah media online

 

Brigpol FS, seorang anggota Brimob, yang sempat dituduh mengamuk dan mengancam pemilik rumah, akhirnya muncul memberikan klarifikasi pada Sabtu (9/11/2024) terkait insiden yang melibatkan dirinya, pacarnya, SP, dan seorang pria bernama AM. Kasus ini sempat membuat heboh karena tuduhan yang menyebutkan adanya ancaman dan ajakan duel, namun penjelasan terbaru memperjelas bahwa peristiwa tersebut jauh dari dugaan sebelumnya.

 

Pada malam tersebut, Brigpol FS dan pacarnya, SP, awalnya sedang menikmati waktu bersama di sebuah kafe. Namun, suasana berubah ketika FS merasa cemburu setelah melihat komunikasi pribadi di media sosial TikTok antara SP dan AM.

 

SP, yang merasa ingin meredakan ketegangan, akhirnya memutuskan untuk menghubungi Am, seorang teman yang diharapkan bisa membantu menjelaskan keadaan kepada FS. "Bang, tolong telpon dulu Fs, aku mau jelasin semuanya," kata SP kepada AM, berharap bisa meredakan situasi yang semakin memanas.

 

Namun, ketegangan itu justru semakin memuncak setelah SP menghubungi AM untuk meminta bantuannya. "Bang, aku gini, ribut sama Bang Fs gara-gara video yang abang kirim itu, jadi telpon dulu Bang Fs, saya bilang kepada AM melalui telepon,"ujar SP menirukan pembicarannya dengan Adika saat dikonfirmasi wartawan.

 

Menurutnya, tak lama setelah itu, FS memutuskan untuk pulang ke rumah. SP yang merasa cemas, dijemput AM untuk berbicara lebih lanjut dengan AM. Mereka menuju KFC di Jalan Mongonsidi agar bisa berdiskusi dengan tenang.

 

Meski merasa tidak nyaman dengan situasi tersebut, SP mengikuti AM ke KFC. Di sana, meskipun perbincangan berlangsung cukup lama, tidak ada solusi yang memadai untuk meredakan ketegangan antara SP dan FS.

 

AM kemudian mengajukan ajakan untuk menginap di Hotel Danau Toba dengan harapan agar SP bisa menenangkan diri. Namun, SPmerasa tidak nyaman dengan ajakan tersebut dan menolak dengan tegas. "Enggak Bang, aku pulang aja ke kosku," ujarnya lagi menirukan perbincangan mereka. AM tetap bersikeras dan menyarankan agar mereka menginap untuk menghindari stres lebih lanjut.

 

Perjalanan yang Mengarah ke Ketakutan

 

Namun menurut SP, AM, yang tetap bersikukuh untuk membawa SP ke tempat lain, terus mengabaikan penolakan SP. "Kita mau ke mana, Bang?" tanya SP dengan cemas. AM menjawab samar, "Nggak apa-apa dek, kita jalan-jalan dulu."

 

Keputusan AM untuk membawa SP ke tempat yang tidak dia kenal membuat SP semakin merasa terjebak. Ternyata, AM membawanya ke rumahnya di kawasan Jalan Setiabudi. SP, yang merasa tidak aman, terus meminta untuk diantar pulang, tetapi permintaannya diabaikan. "Janganlah Bang, antarlah aku pulang," pinta SP dengan nada cemas. Namun, AM mengabaikan permintaannya.

 

Begitu sampai di rumah AM, situasi menjadi semakin buruk. AM mengunci pintu rumah dan menolak memberi izin bagi SP untuk keluar. Dalam keadaan cemas dan terperangkap, SP mulai merasa takut dan terisolasi. "Aku nggak bisa keluar, Bang. Tolong aku," kata SP kepada AM yang menurutnya dia saat itu dalam keadaan panik. Ia merasa tidak bisa melawan dan tidak tahu harus berbuat apa.

 

Dalam kepanikan itu, SP kemudian mengirim pesan kepada pacarnya, Brigpol FS, yang ia harapkan bisa membantunya keluar dari situasi tersebut. "Aku sudah di rumah AM, Bang. Tolong datang," tulis SP melalui WhatsApp, memberitahukan lokasi tepatnya.

 

Tunggu Pintu Dibuka

 

Brigpol FS, yang segera menerima pesan tersebut, langsung menuju rumah AM. Sesampainya di lokasi, FS menunggu di luar rumah untuk memastikan SP bisa keluar dengan aman. Sementara itu, SP terus berusaha meminta izin kepada Am untuk keluar, tetapi pintu rumah tetap tidak dibuka. "Bang, tolong buka pintunya, aku mau pulang," ujar SP dengan suara gemetar.

 

Setelah sekitar setengah jam menunggu, AM akhirnya membuka pintu sedikit, memungkinkan SP untuk keluar. Namun, ketika SP keluar dari rumah, FS dan Am tidak sempat bertemu muka. "Tolonglah bukakan pintunya, Bang, daripada ribut," kata SP, berharap agar pintu dibuka. AM hanya membuka pintu sekitar 50 cm, dan SP langsung bergegas keluar menuju FS yang menunggu di luar rumah.

 

Keduanya langsung menuju pulang dengan perasaan lega, meskipun SP masih merasa takut. "Makasih Bang Fs, aku takut sekali," ujar SP saat akhirnya berada di dalam mobil FS.

Kontroversi dan Tuduhan Mengancam.

 

Namun, peristiwa ini menjadi kontroversial setelah pemberitaan yang menyebutkan bahwa Brigpol FS mengamuk dan mengajak duel pemilik rumah. AM, yang juga seorang advokat dan pemilik rumah, mengklaim bahwa ia merasa terancam dengan kedatangan Brigpol FS. AM bahkan menyebut bahwa FS berkata menantang duel dan menunjukkan sikap agresif. "Dia datang dengan marah-marah, menantang saya duel," kata AM dalam salah satu wawancara pemberitaan media online di Medan.

 

SP dengan tegas membantah tuduhan tersebut. Dalam sebuah wawancara, ia mengungkapkan bahwa semua pemberitaan yang menyebutkan bahwa FS mengancam atau mengajak duel adalah salah. “Fs datang hanya untuk menolong saya. Itu tidak benar jika dikatakan dia mengancam atau mengajak duel. Saya sangat takut saat itu, dan dia datang tepat waktu untuk menyelamatkan saya,” jelas SP, dengan suara yang masih terdengar gemetar.

 

Tanggapan dari pihak Brimob juga pun muncul. Danki 4 Yon B Satbrimob Polda Sumut, Tahi Hutagalung, yang menjadi atasan Brigpol FS, mengungkapkan bahwa pihaknya akan segera melakukan pemeriksaan lebih lanjut terkait insiden ini.

 

 “Kami akan melakukan koordinasi dengan pihak terkait untuk mencari keterangan lebih lanjut dan memastikan kebenaran dari berita ini,” kata Danki Brimob. 

 


×
Berita Terbaru Update