Asahan |
Wakil Bupati Asahan Rianto, SH., M.A.P mengapresiasi Polda Sumut yang berhasil
membongkar dan mengungkap pelaku prostitusi online yang melibatkan anak dibawah
umur pada senin 14 April 2025 yang lalu.
“saya mengapresiasi setinggi tingginya keberhasilan Dit
Siber Polda Sumut mengungkap protitusi yang melibatkan anak dibawah umur
tersebut, apalagi disiarkan secara live di salah satu aplikasi androit dan
berharap kedepan tidak ada lagi kejadian serupa di Sumatera Utara karena hal
tersebutmerusak moral dan ahlak terutama generasi penerus bangsa,” ujarnya
Kamis 17 April 2025 pagi
Diberitakan sebelumnya bahwa, Polda Sumatera Utara kembali menunjukan
Prestasinya dengan membongkar dan menangkap pelaku serta pemeran adegan film
porno yang melibatkan anak dibawah umur yang disiarkan secara live di salah
satu aplikasi android TV.
Terbongkarnya kasus prostitusi yang disiarkan secara live tersebut merupakan bentuk atensi serta kepedulian Bapak Kapolda Sumut Irjen Pol. Whisnu Hermawan Februanto, S.I.K., M.H dan Dir Siber Polda Sumut Kombes Pol Dony Satrya Sembiring,SH,SIK,M.Si untuk memberantas kejahatan yang saat ini semakin marak di dunia digital terutama kejahatan dan prostitusi yang melibatkan anak dibawah umur di dunia maya.
Kabid Humas Poldasu, Kombes Pol Ferry Walintukan, didampingi Kasubdit II Dit Siber Poldasu, Kompol Anggi Siahaan dalam paparannya (16/4/2025) siang mengatakan, bahwa pengungkapan kasus ini bermula saat tim Dit Siber Poldasu melakukan patroli siber pada Senin, 14 April 2025, Tim Siber menemukan di salah satu akun TikTok mengiklankan di aplikasi inisial Tv akan melakukan siaran langsung (live streaming) adegan porno.
“Hasil penyelidikan tim mengetahui lokasi yang dijadikan untuk melakukan live streaming adegan porno tersebut di Leon Kost VIP Jalan Keadilan II, Tembung, Kecamatan Percut Seituan, Tim kemudian menggerebek lokasi yang dijadikan live streaming adegan seksual dan mengamankan 3 orang tersangka masing-masing, RA (25) germo dan dua orang talent RPL (19) dan M (15),” ujarnya
Takhanya itu, seorang tersangka lainya yang berinisial Y yang berperan sebagai host juga dalam pengejaran petugas.
“Para talent dan germo mendapat upah Rp 700 ribu setiap kali melakukan adegan pornografi secara langsung, ini merupakan kasus yang pertama kalinya diungkap oleh Polda Sumut dan untuk talent lainnya masih dalam penyelidikan, Karena perbuatannya, para tersangka dipersangkakan melanggar Pasal 33 Jo Pasal 7 dan Pasal 29 Jo Pasal 4 Ayat (1) Undang- Undang RI Nomor 44 Tahun 2008 tentang Pornografi atau Pasal 45 Ayat (1) Jo Pasal 27 Ayat (1) UU RI Nomor 1 Tahun 2024 tentang perubahan kedua atas UU RI Nomor 11 Tahun 2008 Tentang ITE,” pungkasnya.
(Leodepari)