 |
| Foto Gubuk |
Tanjung Morawa, 27 Mei 2025— Potret kemiskinan masih membayangi kehidupan sejumlah warga di Kabupaten Deli Serdang. Salah satunya dialami Jumien (51), warga Dusun V, Desa Wonisari, Kecamatan Tanjung Morawa, yang harus tinggal di rumah tidak layak huni bersama keluarganya.
Rumah yang mereka tempati berdiri di atas sebidang tanah warisan keluarga seluas setengah rante. Bangunannya terbuat dari tepas yang telah rapuh, beratap rumbia, dan berlapis goni sebagai dinding tambahan. Kondisi ini membuat mereka rentan terhadap cuaca ekstrem dan ancaman binatang buas yang dapat masuk kapan saja melalui celah-celah dinding.
“Saya cuma minta bantuan, walau tidak seluruhnya, setidaknya rumah kami ini tidak bocor saat hujan. Yang paling penting, dindingnya tidak bolong. Tiap malam kami selalu was-was takut binatang buas masuk,” ujar Jumien lirih.
Jumien merupakan anak keenam dari sebelas bersaudara. Ia menyadari bahwa tanah yang mereka tempati bukan milik pribadi, melainkan warisan orang tua yang belum terbagi. “Suratnya masih atas nama orang tua. Kami tinggal di sini bertiga keluarga. Kalau punya uang, pasti saya beli tanah ini, supaya bisa dibagi ke saudara-saudara saya. Tapi apalah daya, suami cuma buruh tanam padi. Hasilnya hanya cukup makan, niat menabung pun selalu habis buat beli beras,” ucapnya dengan mata berkaca.
Kondisi ekonomi keluarga Jumien yang hidup serba kekurangan membuat mereka belum mampu merenovasi tempat tinggal yang sudah sangat tidak layak tersebut. Ia berharap adanya perhatian dari pemerintah daerah maupun pihak dermawan agar bisa mendapatkan bantuan bedah rumah.
Warga sekitar juga mengakui kondisi rumah Jumien sangat memprihatinkan dan mendesak untuk segera mendapat bantuan sosial. Hingga berita ini diturunkan, pihak desa setempat belum memberikan keterangan resmi terkait usulan bantuan rumah layak huni di wilayah tersebut.
