Awalnya Afner mendatangi piket Pomdam I/BB dan mengatakan ingin
bertemu dengan personil yang menangani laporan perzinahan yang ia laporkan,
namun sejam menunggu tak satu pun yang menemui Afner.
Setelah satu jam berlalu seorang Perwira Pomdam datang menemui Afner dan menjelaskan bahwa
laporanya masi dalam proses di Pomdam I Bukit Barisan.
Usai mendatangi Pomdam I BB, Afner mengatakan bahwa laporannya
sudah 1 tahun di tangani oleh Pomdam I Bukit Barisan namun tidak ada hasilnya.
“Sudah lebih satu tahun ditangani namun tidak ada hasilnya,
saya menduga ini merupakan kasus atensi untuk tidak mengungkapnya, Praka
Nurandi Mahdani sudah berjinah dengan istri saya ini merupakan kasus yang
sangat memalukan, bukan hanya sekali, melainkan sudah lebih dari dua kali,
awalnya mereka ketahuan berjinah pada waktu itu saya minta tolong kepada Bapak
Kasdam Brigjen Syafrizal dan waktu itu kami di mediasi dan didamaikan, pada
waktu itu dia memang memberikan uang 20 Juta saat perdamaian itu, Praka Nurandi
Mahdani berjanji tidak akan mengulangi hal tersebut, namun setelah kami
berdamai beberapa waktu kemudian dia kembali mengulah dan kembali ketahuan
telah bersetubuh dengan istri saya dan istri saya sudah mengakuinya dan hal itu
sudah dijelaskan kepada penyelidik di Pomdam I Bukit Barisan,” Katanya
Makanya saya heran, Lanjut Afner kenapa sampai sekarang
status laporan saya masi dalam penyelidikan, sementara istri saya sudah
mengakuinya. Tidak mungkin istri saya mengatakan hal yang tidak terjadi. Apalagi
tidak pernah dia lakukan terlebih soal berhubungan badan. Kemudian lagi saya
heran ada nya rilis dari Kapendam I/BB
yang mengatakan bahwa belum ditemukan bukti terkait dengan perzinahan tersebut
padahal istri saya sudah mengakuinya. apalagi buktinya pada kejadian yang
pertama dia berdamai dengan saya dan dia berjanji tidak mengulangi
perbuatannya, itu laporan yang pertama kami sudah damai dan dia kembali
mengulangi perbuatannya.
“Laporan yang kedua ini saya buat karena setelah berdamai
dia kembali melakukan perzinahan dengan istri saya. Mirisnya malahan Kodam I BB
mengatakan bahwa “belum ditemukan bukti perbuatan perzinahan antara Praka NH
dengan istri pelapor, Afner Harahap”. Apanya yang belum ditemukan apa
perzinahan itu harus kepergok telanjang bulat pas lagi berhubungan badan makanya
bisa diproses. Istri saya sudah mengakui semuanya kepada penyelidik yang
menangani laporan saya itu, jangan dibuat alibi alibi seakan akan kejadian itu
tidak ada terjadi. Ini harga diri saya, konforntirkan saja kami semua biar
jelas jangan ditutup tutupi. Praka
Nurandi Mahdani itu dulunya bertugas di Simbisa 125 Kabanjahe dia itu sahabat
baik saya, dia sudah punya istri tapi dia tega berjinah dengan istri saya, saya akan terus berjuang sampai
kasus ini selesai, akan melakukan aksi demo ke Pomdam I BB,” ujarnya
Selain itu, masi kata Afner ada saya baca di Media bahwa
saya dilaporkan ke Polrestabes Medan terkait dugaan pencemaran nama baik, saya
heran ini pelaku semakin menjadi jadi, malahan saya dilaporkan ke Polrestabes
Medan, saya sangat berharap agar saya dipanggil oleh Polisi terkait laporannya
tersebut. Ini dia sudah mengarang ngarang. Dia sudah nikmati tubuh istri saya
dia malahan mau mengkondisikan saya dengan membuat alibi alibi yang tidak masuk
akal.
“Saya tidak akan pernah mundur selangkah pun untuk
mendapatkan keadilan, saya akan terus berjuang agar Praka Nurandi Mahdani dapat
diproses hukum dan dipecat dari dinas TNI, saya juga akan membuat aksi demo di
Pomdam I BB dan di Puspom Angakatan Darat, besok Selasa, 3 JUni 2025 saya
bersama istri saya akan ke Kodam I BB saya akan menemui Pangdam I Bukit Barisan
dan Kapendam Kodam I Bukit Barisan supaya mereka mendengarkan langusung
pengakuan dari istri saya dan saya juga meminta agar mereka juga mengklarifikasi
terkait pemberitaan yang diduga tidak sesuai dengan kejadiannya,” pungkasnya .
Kapendam Kodam I Bukit Barisan Letkol Inf Asrul Kurniawan Harahap saat di konfirmasi pada Selasa 3 Juni 2025 belum memberikan tanggapan terkait hal tersebut. (***)