Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Diduga Tak Becus Tangani Kasus Penganiayaan Wartawan, Kapolda Sumut Diminta Segera Copot Kapolsek Medan Tuntungan dan Kanit Reskrim

Rabu, 30 April 2025 | April 30, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-05-22T12:44:21Z



Medan |

Kapolsek Medan Tuntungan Iptu Eko Sanjaya dan Kanit Reskrim Polsek Medan Tuntungan Iptu Syawal diduga tidak becus menangani laporan penganiyaan wartawan Leo Sembiring.

Pasalnya hampir menjelang dua minggu pelaku penganiyaan wartawan Leo Sembiring tidak juga ditangkap oleh Polsek Medan Tuntungan, padahal gelar pekara sudah dilakukan di Satreskrim Polrestabes Medan pada 29 April 2025 namun Polsek Medan Tuntungan diduga mencari cara agar kasus ini semakin panjang pemeriksaannya.

Leo Sembiring kepada wartawan mengatakan bahwa Polsek Medan Tuntungan diduga mencari cara agar kasus tersebut semakin lama naik ke tahap sidik dan pelaku semakin bebas berkeliaran, buktinya pada SP2HP yang mereka kirim tertulis hasil gelar pekara diantaranya terhadap kasus tersebut masi perlu dilakukan penyelidikan maksimal (Belum Bisa Dinaikan Ke Tahap Penyidikan). 2 Dilakukan Wawancara terhadap dewan pers sehubungan korban dalam pekara merupakan wartawan. 3 dilakukan wawancara terhadap dokter yang melakukan pemeriksaan terhadap korban di RS Umum Sarah.

“Saya menduga ini cara Polsek Medan Tuntungan memperlambat penanganan kasus tersebut. Sudah semua alat bukti saya serahkan termasuk rekaman saat kejadian, begitu juga saksi-saksi sudah diperiksa dalam kasus tersebut, bahkan pelaku juga sudah diperiksa. Namun sampai sekarang tidak ada penetapan tersangka. Apakah ini yang dinamakan Polri Presisi. Saya meminta Bapak Kapolda Sumut dan Wakapolda Sumut segera mencopot Kapolsek dan Kanit Reskrim Polsek Medan Tuntungan yang diduga tidak becus menangani pekara ini. Kami sudah muak dengan drama ini,” ujarnya

Disamping itu Leo Juga meminta supaya Bapak Kapolri dan Kapolda Sumut menurunkan Propam untuk memeriksa oknum Polsek Medan Tuntungan yang diduga sengaja bekerjsama untuk memperlambat penanganan kasus tersebut. Disini saya sebagai korban tapi sepertinya saya mengemis keadilan kepada Polsek Medan Tuntungan. Dimana itu motto Polri Presisi.

“Kemaren kami tunda aksi demo karena Kasat Intel Polrestabes Medan menghubungi saya agar tidak demo ke Polda dan dia mengatkan bahwa kasus tersebut akan digelar di Polrestabes Medan. Dia meminta saya untuk tidak aksi demo. Namun usai gelar pekara dan hasilnya sama saja, saya kembali menghubungi Kasat Intel dan beliau cuma meminta saya sabar. Mau sabar berapa lama lagi saya. Ini saya yang dianiaya tapi seakan akan pelaku ini dilindungi oleh Polisi. Tetangga saya pernah ada kasus di Polsek Medan Tuntungan mungkin karena tetangga saya itu orang miskin siap diperiksa dia langsung ditahan dan dimasukan ke penjara, berbeda dengan pelaku penganiayaan saya saat ini, yang sudah diperiksa masi diizinkan berkeliaran,” kesalnya Rabu 30 April 2025.

Lanjut Leo, Dalam waktu dekat kami akan demo ke Polda Sumut, kami meminta keadilan dan kami juga meminta Bapak Kapolda Sumut agar segera menangkap pelaku penganiyaan saya yang masi berkeliaran sampai saat ini. Kabarnya ada diduga deking pelaku orang berjabatan makanya Polsek Medan Tuntungan tidak berani menangkapnya sampai saat ini.

“Saya heran, apa lagi yang kurang makanya pelaku tidak ditangkap tangkap sampai saat ini, apa pelaku ini kebal hukum, tapi kata Pak Presiden RI Prabowo Subianto tidak ada yang kebal hukum di Republik ini,” ungkpanya

Kapolsek Medan Tuntungan Iptu Eko Sanjaya saat di konfirmasi menjelaskan bahwa itu merupakan hasil gelar pekara di Polrestabes Medan.

Ketika disinggung terkait pemeriksaan dewan pers yang tidak ada penerapan pasalnya dalam SP2HP, Iptu Eko langsung mematikan telepon selularnya.(***)

×
Berita Terbaru Update