Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Lapor Pak Kajatisu : Tanpa Plang Pengerjaan, Proyek Pengaspalan di Desa Gunung Tinggi Diduga Proyek Siluman, Aspal Sangat Tipis Diduga Cuma 3 Cm !

Kamis, 06 November 2025 | November 06, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-11-07T00:15:29Z

(Foto Proyek dan Aspal Yang Tipis)


Kutalimbaru |

Proyek pengaspalan Jalan Kabupaten yang berada di Desa Gunung Tinggi, Kecamatan Pancur Batu, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara tanpa plang pengerjaan diduga Proyek Siluman.


Dimana proyek pengaspalan lebih kurang sepanjang 1,2 Kilometer ini tidak terlihat terpasang plang pengerjaan sehingga warga dan masyarakat tidak tau dari mana sumber dana, nilai kontrak, nama kontraktor, dan waktu pelaksanaan.

Bahkan proyek pengaspalan yang dikabarkan menelan anggaran hampir Rp 2.000.000.000  tersebut diduga dilakukan asal asalan alias asal jadi, dimana terlihat aspal pada bagian sisi kiri sangat tipis bahkan pada saat awak media melakukan pengukuran 6 November 2025 ke lokasi pada bagian kiri aspal hanya setinggi lebih kurang 3 cm.

Saat kami lakukan konfirmasi ke pekerja proyek pengaslapan tersebut, pihak pekerja terkesan bungkam dan tidak menjawabn konfirmasi wartawan, sementara itu pada alat berat yang digunakan untuk mengaspal terlihat tulisan PT Hariara.

“Kami tidak tau siapa pemenang proyek ini, kami hanya pekerja pak,” ujar pria yang sedang sibuk memperbaiki alat alat pengaspalan di lokasi pengaspalan yang di parkirkan di Depan Kantor Kepala Desa Gunung Tingi

Seorang masyarakat yang kami temui tak jauh dari  lokasi menjelaskan bahwa proyek tersebut tidak ada terlihat dipasang plang pengerjaannya, kami juga tidak tau siapa pemenang dan kami juga tidak tau berapa jumlah dana yang dikucurkan untuk mengaspal Jalan itu.

“Kalau bisa Kajatisu dan KPK turun memeriksa proyek itu, karena tidak ada plang pengerjaannya, kami memang senang Jalan diperbaiki cuma ada kabar bahwa pengaspalannya diduga tidak sesuai hanya 3 Cm. kami hanya minta Jalan itu di aspal sesuai tingkat ketebalan agar nantinya tidak cepat rusak, karena kalau di aspal tipis nantinya Jalan itu akan cepat rusak dan kami masyarkat yang sehari hari melintas yang akan mendapatkan imbasnya,” pungkasnya

Masi kata masyarakat, Proyek pengaspalan tanpa plang merujuk pada proyek pembangunan jalan yang tidak dilengkapi papan informasi sehingga hal ini menimbulkan kecurigaan karena dianggap melanggar prinsip transparansi dan akuntabilitas publik, sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik serta peraturan presiden terkait proyek pemerintah.

“Ketiadaan plang sering kali dikaitkan dengan dugaan proyek siluman, karena informasi penting seperti sumber dana, nilai kontrak, nama kontraktor, dan waktu pelaksanaan tidak diumumkan kepada public,” sebutnya.

Sementara itu, Kades Gunung Tinggi Elya Depari saat kami konfirmasi langsung ke kantornya mengaku bahwa dirinya tidak tau siapa pemenang tender proyek pengaspalan tersebut.  

“Saya tidak tau siapa yang mengerjakannya, akan tetapi kalau soal plang pengerjaan itu ada, kayaknya terbawa oleh mobil proyek, kalau soal aspal yang tipi situ saya sudah menghubungi pihak terkait dan mereka mengatakan bahwa itu belum selesai dan nanti akan di krom lagi,” ujarnya.

(Reporter : Leo Sembiring)


×
Berita Terbaru Update