![]() |
Foto Kabareskrim Polri Komjen Wahyu |
Jakarta |
Kabareskrim Komjen Wahyu Widada menyebutkan akan memberantas
seluruh kampung narkoba di Indonesia. Wahyu menargetkan kampung-kampung narkoba
akan bersih dalam kurun 100 hari sebagai program kerja Polri.
"Terkait kampung narkoba kita sudah memiliki
gambaran. Nanti secara teknis kita akan kerjakan dalam 100 hari program kerja
Polri untuk bisa mengubah kampung ini bekerja sama dengan teman-teman,"
kata Wahyu dalam jumpa pers di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (1/11/2024).
Selain itu, Wahyu mengingatkan instruksi Kapolri
Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk memerangi dan menuntaskan penanganan
masalah narkoba pada semua lini mulai dari hulu sampai hilir.
"Pemberantasan narkoba harus dilakukan tanpa
henti dimulai dari sisi supply maupun sisi demand sehingga pemberantasan
narkoba dapat dilakukan secara komprehensif," ujarnya.
Guna mencapai itu semua, Wahyu telah memberikan
arahan khusus kepada jajaran polda di wilayah dan daerah perbatasan untuk
melakukan pengawasan dan penindakan jaringan narkotika. Termasuk upaya
mempersempit jalur masuk narkoba ke Indonesia baik peredaran melalui laut
maupun darat.
"Tentu ini kita melakukan identifikasi, pintu-pintu
masuknya sebagian besar sudah bisa kita identifikasi. Jalur masuk, baik melalui
jalur laut maupun jalur darat," sebut Wahyu.
Meski begitu, eks Kapolda Aceh itu menerangkan
bahwa mencegah masuknya narkoba, khususnya melalui jalur laut, bukanlah hal
yang mudah. Sebab, menurut dia, Indonesia merupakan negara kepulauan besar dan
memiliki laut yang sangat luas sehingga kerap digunakan sebagai jalur masuk
barang haram tersebut.
Oleh karena itu, Wakyu menyebutkan Polri tidak
bisa bekerja sendirian. Polri, lanjut dia, akan terus bekerja sama dengan
Ditjen Bea Cukai untuk menghentikan masuknya narkotika ke Indonesia.
"Salah satunya adalah bekerja sama,
kolaborasi. Kita bekerja sama dengan teman-teman BC, kita kadang-kadang
menggunakan kapalnya BC, kita bekerja sama dengan teman-teman dari Baharkam
yang memiliki polisi perairan dan udara, dan juga bekerja sama dengan polda-polda,"
pungkas Wahyu.
Sementara itu, Kepala Badan Narkotika Nasional BNN
Marthinus Hukom menyebutkan ada sebanyak 900 kampung narkoba di Indonesia.
Marthinus memaparkan sejumlah alasan sulitnya memutus peredaran narkoba di
kawasan itu.
"Kalau kita berbicara tentang kampung narkoba
ini, kita berbicara tentang permasalahan ada problem sosial yang terjadi di
sana. BNN identifikasi itu lebih dari 900 kampung narkoba," kata Marthinus.
(Sumber : https://news.detik.com/)